Wednesday, November 27, 2019

RINGKASAN BUKU RAHASIA SUKSES TOKO TIONGHOA (6) - BAGAIMANA ORANG TIONGHOA MENDAPATKAN MODAL?

Tanpa modal uang pun, membuka toko bisa dilakukan. Bahkan memungkinkan merintis toko dari nol sampai berkembang pesat. Apa modal utama membuka toko? Jawabannya singkat: modal keberanian, kepercayaan dan jaringan!

Membuka toko bisa diawali tanpa modal uang sama sekali. Untuk tempat misalnya, seorang pebisnis pemula pinjam dari saudaranya sebuah kios yang kosong tak terpakai. Kios itu dititipkan untuk dirawat, dibayar pajak tempatnya berikut biaya listriknya. Sedangkan untuk barang dagangan, dia kontak saudaranya lain yang sudah lama berdagang. Dia minta saudaranya itu menitipkan barang dagangan di kiosnya. Kalau barang terjual baru dibayar.

Contohnya, sebuah toko yang berpindah ke lokasi baru tidak memiliki modal uang. Barang dagangan yang lama tidak laku sehingga harus mengubah jenis barang dagangan.

Dengan modal kepercayaan dan jaringan, pemilik toko meminta bantuan saudaranya yang sudah lama membuka toko elektronik untuk mengundang salesman atau popular disebut verkoper ke tokonya.

Tentu saja, salesman tidak akan percaya begitu saja memberikan barang dagangan ke toko baru. Pasalnya, barang dagangan itu tidak dibayar tunai tetapi dibayar setelah satu bulan. Berkat bantuan saudaranya itu untuk menanggung atau mengganti kalau sampai barang dagangan yang dititipkan hilang atau dibawa kabur, salesman itu mau menitipkan barang dagangannya ke toko baru tersebut.

Setelah beberapa bulan, pemilik toko tidak lagi mencari salesman tetapi salesman yang datang ke tokonya berkat satu salesman yang saling menginformasikan kepada salesman lain.

Toko yang tidak memiliki banyak modal uang dapat menerapkan pembelian konsiyasi.

Sistem pembelian konsiyasi (laku baru bayar) ke pemasok merupakan alternatif yang terbaik. Kalau dicermati sebenarnya banyak showroom mobil bekas yang mengandalkan konsiyasi. “Ya udah titipkan aja mobilnya ke toko saya. Nanti saya jualkan”, begini pesan yang disampaikan pemilik showroom kepada calon penjual.

Kepercayaan menjadi landasan orang Tionghoa untuk bekerja sama. Kekurangan modal dapat ditutupi dengan bekerja sama antar teman atau saudara. Sebutannya adalah kongsi. Dalam membentuk relasi ini, mereka sangat mementingkan kecocokan. Kalau dari awal sudah merasa cocok atau ciong, mereka akan melangkah ke hubungan lebih dalam karena mereka memikirkan kelangsungan hubungan jangka panjang.

Contoh lain:

seorang pemilik kios onderdil meminta jaminan ke pemasok untuk mengganti penyangga kopling pelanggan yang rusak, meski barang itu sudah dipakai 3 bulan. Pemilik kemudian memberikan penyangga yang baru tanpa memungut biaya. Pelanggan merasa menjadi sahabat pemilik kios dan keduanya bahagia.

Meski pemilik tidak mendapat keuntungan karena pelanggan tidak membayar penyangga yang baru, namun pelanggan itu menjadi pelanggan setianya dan mengajak teman-temannya membeli ke kios tersebut.

Nilai-nilai Tionghoa dalam berbisnis:

• membuat pertemanan

• mengejar kebahagiaan

• mendapat keberuntungan

• mencapai kemakmuran

RINGKASAN BUKU RAHASIA SUKSES TOKO TIONGHOA (5) - SEMANGAT BISNIS ORANG TIONGHOA ITU LUAR BIASA.

Orang Tionghoa tidak pasrah begitu saja pada nasib. Baginya, kondisi hidup bisa berubah asal bekerja keras. Pertimbangannya sederhana: Mengapa harus berdiam diri di rumah kalau bisa membuka toko tanpa harus menutupnya? Ini bukan suatu paksaan tetapi semangat yang muncul dari dalam diri untuk membesarkan toko.

Semangat bisnis orang Tionghoa tetap menyala baik dalam situasi gagal maupun sukses.

Kegagalan akan disikapi positif dan tidak kemudian berputus asa. Yang dilakukan adalah mencari kemungkinan akar penyebabnya: Apakah mutu barang dagangannya jelek, harganya terlalu mahal, lokasinya tidak strategis, layanannya buruk, kalah bersaing dengan toko sejenis atau memang kondisi bisnis sedang lesu?

Yang terpenting mereka akan mencoba lagi dan memperbaiki kesalahannya dari pengalaman.

Orang Tionghoa tidak akan malas-malasan atau kemudian takabur di kala target sudah terpenuhi.

Misalnya saja dari jam buka toko, kalau baru buka dua jam saja sudah laris, tidak berarti kemudian tokonya tutup lebih awal. Dengan mengatur jam buka toko secara disiplin, pelanggan lainnya tetap bisa membeli sehingga tidak kecewa dan lantas berpindah ke toko lain.

Pemilik toko yang sukses sebenarnya bukanlah yang santai-santai menghitung uang, melainkan bekerja keras melebihi jam kerja karyawan.

Contohnya, seorang pemilik sebuah dealer sepeda motor sedari pukul 07.00 pagi sudah berada di tokonya untuk menyiapkan tokonya buka. Setelah tutup pukul 17.00, dia masih membawa berkas-berkas toko ke rumahnya untuk mengurus catatan-catatan penjualan toko, tagihan kredit, pembayaran, dan sebagainya. Tak jarang dia baru selesai berurusan dengn tokonya pada pukul 21.00.

Semangat bisnis Tionghoa bagaikan api yang menyala; membesarkan toko, menambah jumlahnya, dan masuk ke bisnis yang baru. Kalau sudah sukses, justru semangat bisnis mereka semakin berkobar untuk melakukan ekspansi. Kalau sudah memiliki satu toko, mereka menambah jumlah toko.

Kalau jumlahnya sudah banyak, peluang bisnis baru yang berbeda akan coba dimasuki.

Di Yogyakarta misalnya, banyak pemilik toko yang sudah sukses di kategori bisnis tertentu misalnya showroom mobil bekas, toko bakpia, toko jam selanjutnya merambah ke bisnis baru seperti properti.

Yang perlu diingat, pebisnis perlu fokus atau konsentrasi mengembangkan satu jenis toko lebih dulu supaya menjadi tulang punggung bisnis yang baru. Sebaliknya kalau gagal, harus dicari penyebabnya dan solusinya.

RINGKASAN BUKU RAHASIA SUKSES TOKO TIONGHOA (4) - BAGAIMANA KONSEP ATAU PANDANGAN ORANG TIONGHOA DALAM MEMILIH ATAU MENJALANKAN BISNIS?

Pertama, mereka sadar jika untuk menjadi besar harus memulai dari yang kecil.

Banyak pengusaha-pengusaha besar yang mengawali dari paling bawah. Perusahaan farmasi mengawali dari menjual obat dengan sepeda keliling, perusahaan batik memulai dari menjualnya di emperan, rumah makan diawali dengan gerobak dorong, dan sebagainya.

Di benak mereka, yang terpenting bisnis mampu mendatangkan keuntungan berkesinambungan atau keuntungan jangka panjang. Meskipun nilainya tipis, keuntungan atau cuan harus ada agar bisnis dapat hidup dan berkembang.

Agar bisa untung diperlukan ketajaman membaca peluang. Peluang bisnis di setiap perubahan, selalu dicermati. Misalnya selama satu minggu imlek, barang dagangannya disimpan dulu. Penggantinya, dia menjual semua barang-barang berbau Imlek mulai dari lampion merah, kotak angpau, boneka Cina dan berbagai aksesori lainnya. Menjelang akhir tahun, selama dua minggu, barang dagangannya berubah menjadi perlengkapan dan pernak-pernik natal dan tahun baru.

Orang Tionghoa akan berusaha memanfaatkan peluang sebaik mungkin asalkan tidak merugikan pihak lain. Misalnya sebuah showroom mobil bekas yang memiliki ruang pamernya luas dan berlokasi di pinggir jalan besar yang ramai, bagian ruangannya yang kosong di malam hari bisa untuk dijadikan rumah makan seafood bertenda. Pemasukan dari bisnis pun menjadi dua: dari jual beli mobil di siang hari dan seafood di malam hari.

Memaksimumkan keuntungan di saat musim puncak mudik lebaran. Pengelola sebuah agen travel jurusan Jakarta-Yogyakarta memakai armada bis. Pada hari-hari biasa diberangkatkan dua kali. Namun, menjelang dan selama musim mudik lebaran, penumpang travel naik sampai 3-4 kali lipat. Dia hanya memiliki 3 bis yaitu 2 bis untuk operasional dan 1 bis cadangan. Dia berusaha menyewa atau mencarter bis lain sehingga tidak ada calon penumpang yang ditolak.

Sebagai pebisnis, peluang bisnis tidak boleh dibiarkan lenyap begitu saja. Banyaknya apartemen-apartemen baru yang dibangun sebagai peluang bisnis. Seorang pemilik rumah makan melihat peluang bisnis katering dari banyaknya apartemen-apartemen yang dibangun di wilayahnya. Kalau satu tower apartemen dihuni 120 kepala keluarga (KK), kalau ada 4 tower maka sudah ada 480 KK. Jika 10%-nya saja berlangganan katering maka sudah ada 48 KK dikalikan harga katering per paket misalnya Rp 20.000 / hari sehingga dalam sehari bisa mendapatkan Rp 980.000.

Konsep bisnis orang Tionghoa berikutnya adalah membuat uang tunai menjadi produktif.

Uang hasil penjualan toko tidak boleh didiamkan atau menganggur begitu saja. Uang harus diputar secara produktif sehingga berkembang biak. Prioritas utama adalah mengubah uang menjadi barang dagangan yang laku keras. Mengapa? Kalau cepat laku, maka aliran uang segar juga masuk dengan cepat plus keuntungan. Barang dagangan yang perputarannya lambat akan dibeli dengan cermat setelah barang yang laku keras. Barang yang lambat perputarannya kadang dijual sedikit mahal untuk mengompensasi lamanya uang berdiam di barang. Sebaliknya, barang yang laku keras lebih mengharapkan perputaran uang, sehingga untung sedikit saja tidak masalah yang penting cepat kembali jadi uang. Mereka mengatur aliran uang (cash flow) dengan lihai.

Dalam berdagang, pebisnis harus siap bersaing. Sebuah toko sembako memiliki banyak pesaing yang gila-gilaan menawarkan harga lebih murah sehingga berujung perang harga.

Pelanggan tidak segan berpindah ke toko yang lebih murah. Caranya, dia berani menjual harga barang-barangnya lebih murah asalkan pelanggan membeli dalam jumlah atau omzet besar, bahkan dengan harga hampir sama dengan harga pokoknya.

Labanya pertama didapat dari keuntungan memakai uang lebih dulu, karena kalau beli dari pemasoknya kredit 1 bulan. Dia menjual ke pelanggannya dengan tunai keras (cash). Kedua, mengharapkan keuntungan dari pemasoknya berupa rabat bagi pengecer yang jumlah pesanannya banyak. Ketiga, keuntungan sampingan dari kardus-kardus pembungkus atau pengepakan bisa dijual ke pengumpul karton sehingga menghasilkan keuntungan sampingan. Melihat keuntungan dari sisi lain, bukan sekadar selisih harga jual dan harga kulakan tetapi keuntungan yang bisa diciptakan.

Visi pebisnis sejati adalah jangka panjang, bukan penjual yang mengeruk keuntungan sesaat. Perlu membangun kepercayaan (trust) untuk bisa bertahan dalam jangka panjang. Contohnya, seorang penjual mobil bekas selalu mencatat dan memfotokopi dokumen-dokumen kendaraan seperti STNK, BPKB, dan KTP pemilik lama dan disimpan selama 5 tahun. Pemiliknya tetap bertanggung jawab atas penjualan mobilnya dengan menjamin mobilnya bukan mobil curian. Jika di kemudian hari ada masalah surat kendaraan, demikian juga kalau pembeli menghilangkan surat kendaraan, penjual tetap bisa membantu.

Bisnis yang mendasarkan pada kepercayaan tidak mengejar keuntungan sesaat lalu melarikan diri. Itulah sebabnya, bisnis yang “tabrak lari” atau “hit and run” sangat tidak disarankan karena tidak akan membuat pembeli kembali yang kedua kalinya.

Dalam menjalankan bisnis, pengelola toko harus tahu bagaimana menempatkan dirinya. Pemilik-meskipun sebagai bos-tidak akan berperilaku layaknya bos di hadapan pelanggan. Dalam bisnis, yang bertindak sebagai bos adalah pelanggan. Pelangganlah yang membawa uang ke toko. Tidak ada pelanggan berarti kematian bagi suatu usaha. Itulah sebabnya hubungan dengan pelanggan adalah penting.

Pelanggan yang puas akan setia kembali ke toko. Untuk bisa memuaskan pelanggan, suatu toko harus berani memberikan layanan yang luar biasa atau layanan plus plus. Misalnya melayani pelanggan yang datang sebelum toko buka maupun setelah toko tutup. Sekali dilayani, mereka merasa dihargai dan sudah “ditolong”.

RINGKASAN BUKU RAHASIA SUKSES TOKO TIONGHOA (3) - MENGAPA MEMBUKA TOKO MENGUNTUNGKAN?

Membuka toko membuka lebar-lebar kesempatan untuk menjadi kaya. Pasalnya, penerimaan toko tidak terbatas dan semua jerih payah dari toko bisa dinikmati sendiri. Kalau toko sepi pun keuntungan masih cukup lebih dari sekadar untuk biaya hidup sehari-hari (kadang sebaliknya).

Keuntungan pertama dari sisi nilai uang. Nilai uang yang kita pegang tetap. Namun, kalau uang kita belikan barang dagangan, nilainya langsung bertambah. Katakanlah uang Rp5.000.000,00 kita belikan deterjen, sampo, sabun, minuman, rokok, makanan kecil, susu kaleng, dan sejenisnya lalu kita taruh di toko mini. Kalau kita ambil keuntungan 20% saja, nilai barang tadi sudah menjadi Rp6.000.000,00. Kalau belum genap satu bulan, semua barang tadi terjual habis maka uang kita sudah bertambah Rp1.000.000,00 per bulan atau 20% per bulan.

Contoh lain, uang Rp5.000.000,00 kita gunakan sebagai modal peralatan dan bahan masakan sebuah restoran. Kalau bahan makanan sebesar Rp5.000,00 bisa diolah menjadi makanan, misalnya nasi goreng dan laku Rp15.000,00 per porsi maka uang kita bertambah 200%.

Membuka toko memberikan keuntungan yang segera. Bandingkan dengan bunga bank yang saat buku ini ditulis berkisar 3% per tahun atau 0,25% per bulan. Sedangkan uang yang ditanam di toko bisa beranak pinak jauh lebih besar dan cepat dari bunga bank.

Keuntungan kedua, dengan membuka toko membebaskan kita dari dampak buruk inflasi atau kenaikan harga barang. Begitu harga barang naik, harga barang kita juga ikut naik.

Dengan memegang barang dagangan, nilai uang kita terselamatkan. Contohnya, toko emas yang tampak sepi bisa bertambah asetnya gara-gara kenaikan harga emas. Misalnya toko emas memiliki emas 5 kg. Pada akhir tahun 2004 harga 1 gram emas 24 karat Rp117.000,00. Pada tahun 2009 harga emas mencapai Rp364.000,00. Andai toko emas tadi tidak laku selama 5 tahun pun, nilai emasnya ikut naik 3 kali lebih.

Dengan bertoko, kita bisa mendapat uang lebih dulu dari pembeli. Bagaikan pinjaman tanpa bunga. Kalau toko kita memesan barang dagangan dari pemasok, membayarnya seringkali tidak cash tetapi kredit. Kalau kita bisa menjual barang dengan cepat, maka kita sudah memperoleh uang dari pembeli sebelum jatuh tempo. Di masa inilah kita bisa memanfaatkan uang tadi untuk membeli barang dagangan lain yang laku keras.

Membuka toko juga membuka peluang menjadi pebisnis papan atas. Bentuk-bentuk ritel baru seperti franchise atau waralaba bisa berkembang pesat dengan membuka cabang-cabang baru dengan keuntungan yang lebih besar. Uniknya lagi, pengelola toko tidak lagi sekadar menjual produk tetapi konsep bisnisnya. Misalnya di sebuah toko sepatu, semula pemilik toko menjual sepatu di tokonya, sekarang dia menjual “toko sepatunya”. Artinya, siapa yang tertarik membuka toko sepatu, dia akan uruskan dari segi pengelolaan, pengadaan barang, desain toko, dan semuanya.

Dilihat dari segi industri, toko atau ritel (sekarang trennya yang laku yang online) termasuk kategori industri yang selalu tumbuh. Kehadirannya selalu dibutuhkan oleh masyarakat, baik masyarakat kelas bawah maupun kelas sosial teratas sekalipun. Maklum, saat orang membutuhkan barang akan “lari” ke toko, bukan ke pabrik yang jauh dari rumahnya.

Bahkan di beberapa negara, ritel menjadi tumpuan ekonominya. Seperti Singapura yang menjadi surga belanja bagi pelancong-pelancong manca negara. Belum lagi ditambah wajah ritel-ritel terbaru berupa ritel maya atau online store seperti Amazon.com mampu mencuat sebagai toko kelas dunia.

Toko adalah “mesin uang” yang mampu mendatangkan keuntungan besar bagi pemiliknya.

RINGKASAN BUKU RAHASIA SUKSES TOKO TIONGHOA (2) - MENGAPA KEBANYAKAN ORANG TIONGHOA MEMBUKA TOKO? ITU JADI PERTANYAAN BANYAK ORANG

Hal yang paling unik dari orang Tionghoa di belahan-belahan dunia adalah pekerjaan mereka yang berdagang alias membuka toko.

Jenis tokonya pun beragam mulai dari toko kebutuhan sehari-hari, asesori, sampai toko besi. China town, sebuah sebutan untuk daerah perkotaan yang banyak dihuni oleh kaum Cina, bisa ditemukan di Singapura, Malaysia, Australia, New Zealand, Amerika Serikat, dll.

Ciri khas kehidupan orang Tionghoa menggantungkan hidup dari toko didasari oleh tiga faktor:

  • Untuk memenuhi tuntutan hidup, mereka mengandalkan apa pun yang mereka miliki seperti keterampilan meracik obat, membuat makanan, dan kemudian menjualnya
  • Bagi mereka, bisnis adalah pekerjaan yang menjanjikan untuk maju. Membuka toko berpeluang untuk memperoleh penghasilan besar, tak terbatas. Kalau laris, tokonya siap “panen uang”.
  • Mereka memandang berbisnis dengan membuka toko merupakan pekerjaan bergengsi. Bahkan, tampaknya menjadi standar hidup komunitas Tionghoa. Sewaktu para sanak famili orang Tionghoa berkumpul di acara besar seperti pernikahan, kematian, dan tahun baru China, obrolan mereka pun nantinya akan mengarah ke bisnis.

Pekerjaan toko sudah mengakar dalam hidup orang Tionghoa dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Mereka sudah terbiasa dibesarkan dalam lingkungan toko. Bermain atau bahkan disuapi makan oleh orang tuanya sambil melayani pembeli. Tak heran jika sejak jauh-jauh hari, para orang tua menasihati anaknya untuk melanjutkan bisnis atau tokonya.

Alasan lain orang Tionghoa membuka toko karena mereka suka mandiri, tidak mau tergantung pada orang lain. Dengan membuka toko, mereka bisa menjadi bosnya sendiri, bisa mengatur sendiri, tidak ada atasan yang memerintah atau mengawasi mereka. Semua keputusan bisa diambil sendiri tanpa harus tergantung pada orang lain.

Dalam bekerja, orang Tionghoa punya semangat untuk mendapatkan hasil atau prestasi yang maksimum. Dengan membuka toko, semangat untuk tumbuh dan berkembang, tidak stagnan dapat tersalurkan.

Bagi mereka, bekerja sebagai karyawan atau “kerja ikut orang” bukanlah pilihan terbaik karena sulit berkembang dengan cepat, cenderung stagnan, dan gajinya sudah dijatah.

Meski demikian mereka berpandangan karyawan adalah pekerjaan sementara, bukan selamanya. Ini sekadar untuk mengumpulkan modal lebih dulu sebelum menjadi pebisnis sejati. Tidak jarang, tabungan dari mereka yang menjadi karyawan digunakan untuk memodali istrinya membuka butik fesyen di Mangga Dua.

Bisnis sambilan pun mereka garap serius seperti salon kecantikan, toko fesyen, toko asesori mobil, café, bengkel, dan sebagainya.

Hampir semua orang Tionghoa memiliki cita-cita untuk berbisnis dan bisnis yang popular adalah membuka toko.

RINGKASAN BUKU RAHASIA SUKSES TOKO TIONGHOA (1) - MEMBUKA TOKO ADALAH PILIHAN PEKERJAAN YANG MENJANJIKAN KESUKSESAn

Membuka usaha atau bisnis dengan membuka toko merupakan alternatif usaha yang paling realistis di segala zaman.

Umumnya besaran gaji seorang karyawan susah mengimbangi biaya hidup. Kenaikan gaji karyawan kalah cepat dengan kenaikan harga barang. Akibatnya, mereka membutuhkan waktu kerja lebih lama misalnya hanya untuk membiayai cicilan kredit motor.

Membuka toko menjadi pilihan pekerjaan paling menjanjikan karena beberapa faktor. Di antaranya, tidak perlu menunggu lowongan, bisa dimulai kapan pun tergantung kemauan seseorang, tidak harus mulai dengan modal besar, membukanya lebar peluang menjadi kaya, dan tidak mensyaratkan ijazah sekolah formal layaknya orang melamar pekerjaan.

Membuka toko jangan diartikan bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus ada manajemen yang baik supaya toko berkembang pesat dan tidak bangkrut.

Orang Tionghoa seringkali dipandang memiliki kepiawaian menjalankan toko. Tampaknya bagi mereka menjalankan toko menjadi pekerjaan yang sangat menyenangkan dan memberi arti dalam hidup. Seperti di Glodok, Harco, Mangga Dua, bahkan di Chinatown Singapura, mereka bisa makan sambil melayani pelanggan yang membeli.

POLITIK LUAR NEGERI XI JINPING: DIMULAINYA SEBUAH EKSPANSI (2)

Data:

1. RRC bukan lagi negara penerima donor,tetapi sudah menjadi negara pendonor. Sepanjang periode 2000-2014, RRC menggelontorkan donor senilai 354,3 miliar dolar, itu sedikit di bawah AS pada periode yang sama, yaitu 394,6 miliar dolar.

2. Sejak jaman Deng Xiapping, diplomasi RRC fokus di bidang ekonomi, tetapi sejak naiknya Xi Jinping, fokus itu terlihat sedikit bergeser ke arah politik (dalam dan luar negeri), militer dan kebudayaan.

3. Per 2019 ini, fokus diplomasi RRC zahirnya masih fokus di bidang ekonomi, khususnya dengan proyek “Belt and Road Initiative” dan pembentukan AIIB.

4. Alasan-alasan utama mengapa RRC fokus mengedepankan ekonomi sebagai diplomasi internasionalnya lewat proyek “Belt and Road Initiative”:


  • Pemerintah RRC merasa program pembangunan ekonominya sukses dan mau mengembangkannya lebih lanjut
  • Proyek ini adalah sarana untuk mengolah cadangan devisanya yang luar biasa besar sekitar 3 triliun dolar
  • RRC kecewa dengan sikap AS di level makro dan mikro
  • Untuk membuat koridor ekonomi baru yang menjamin ketahanan industri, terutama di Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan dan Timur Tengah

5. Per 2017, sudah 65 negara yang setuju ikut proyek “BRI” ini.

6. Beberapa ahli menilai arah kebijakan-kebijakan baru Xi Jinping sebagai:
  • Usaha untuk melindungi kepentingan nasional RRC di luar negeri
  • Menguatkan diplomasi “soft power” untuk melicinkan agenda-agenda lain (yang paling terlihat sekarang mungkin di film-film baru hollywood)
7. Menyimak kebijakan “Amerika First” ala Donald Trump, Xi Jinping menyatakan dengan tegas tidak ada kebijakan “China First”. Kerja sama internasional lebih diutamakan.

8. Banyaknya negara yang mau bekerja sama saat ini diikuti makin agresifnya pergerakan militer RRC di lautan internasional

Komentar:

Dengan mulusnya kemajuan RRC di banyak bidang, negara adidaya saat ini, AS, jelas tidak senang. Yang tidak senang, terutama pebisnis dan politisinya. Mereia tidak mau kehilangan panggung. Mereka membalasnya dengan cara halus dan kasar. Malah seringkali negara lain kena getahnya, contohnya negara Indonesia tercinta ini. Mereka mainnya terutama lewat agen lokal. Misi mereka menjegal kemajuan para pebisnis RRC, terutama di sektor vital (sosial, budaya, ekonomi, politik, industri, agama, media)

Saran-saran:
  • Kalau mau Indonesia tetap stabil, jegal agen-agen RRC dan AS yang ribut di sini. Mereka yang ribut, imbasnya ke rakyat kecil di sini
  • Manfaatkan media sosial semaksimal mungkin untuk blow-up kegiatan agen-agen asing itu
  • Mulai sadar kalau konflik ekonomi sekarang, apalagi yang besar pemainnya itu “lintas alam”

POLITIK LUAR NEGERI XI JINPING: DIMULAINYA SEBUAH EKSPANSI (1)

Data:

1. Di awal masa tugasnya, Xi Jinping mencanangkan model politik luar negeri gaya baru, terutama dengan Amerika Serikat. Dasar-dasar dari strategi ini adalah:



  • Pengertian timbal balik disertai dengan kepercayaan strategis
  • Menghormati kepentingan utama masing-masing pihak
  • Kerja sama yang menguntungkan masing-masing pihak
  • Memperluas kerja sama dan koordinasi dalam masalah-masalah internasional

2. Menteri Luar Negeri RRC, Wang Yi, memperjelas model hubungan internasional sang presiden, sebagai berikut:

  • Model kerja sama internasional yang bersifat win-win solution adalah wasilah menuju masa depan yang cerah
  • Ini mensyaratkan adanya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan transparansi antarnegara dari terciptanya koeksistensi yang damai
  • Ini juga mendorong masing-masing negara model untuk membangun dengan gaya masing-masing dan harus dihormati semua pihak
  • Model hubungan internasional baru ini dibuat untuk mengganti model hubungan internasional lama yang berorientasi konfrontasi menjadi berorientasi kerja sama (terutama ekonomi) dan dialog

3. Perubahan model politik luar negeri RRC ini didorong oleh kesuksesan mereka di bidang ekonomi dan politik selama 40 tahun terakhir

4. GDP (Gross Domestik Product) RRC pada tahun 2015 bernilai 11,2 triliun dolar dan diperkirakan pada tahun 2024 akan menyamai GDP Amerika Serikat jika trennya selalu positif. AS jelas gusar dengan hal ini.

5. Pada tahun 2017, Xi Jinping menyerukan ke dunia internasional untuk menolak ide proteksionisme dan isolasionisme yang merupakan ide presiden AS Donald Trump, mendukung perjanjian Paris dan juga menyatakan bahwa RRC siap memimpin dunia internasional yang lebih adil dan terbuka

Komentar:

  • Kita fokus pada pernyataan “RRC siap memimpin dunia internasional”. Jika Xi Jinping dan pengikutnya serius menghadapi filosofi “Zhong Guo” sebagai fondasi pemikiran politik mereka, hal ini bisa jadi masalah ke depannya. Filosofi “Zhong Guo” itu menekankan Cina sebagai pusat dari dunia (jadinya otomatis memimpin), selainnya ya harus tunduk walaupun tinduk tidak selalu berarti dikuasai.
  • Kalimat “siap memimpin” itu juga menjadi sinyal halus untuk negara-negara lain supaya mau ikut arahan “sang kaisar” yang … yah, tidak boleh ditolak.
  • Pembaca sekalian sudah tahu kan proyek-proyek besar di sini yang dimodali RRC, yang untung besar siapa?
  • Modalnya dari sana, tenaga ahlinya dari sana, pekerja kasarnya dari sana, bahkan alat-alatnya dari sana. Jadi, uangnya berputar di mereka saja.

Saran:

  • Tempatkan orang-orang bermental dan berorientasi Indonesia banget di pos-pos vital yang terkait investasi RRC di sini
  • Berani berkata dan bereaksi “tidak” jika ada proyek yang merugikan
  • Jadi rakyat jangan goblok, jangan polos dan jangan masa bodoh
  • Mau belajar dari pengalaman negara lain
  • Semangat memutar uang di dalam negeri

Datanya diambil dari makalah Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A.

KEGIATAN EKONOMI ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA

Di Indonesia, orang etnis Tionghoa kurang berperan dalam perdagangan di daerah seperti Minangkabau, Batak dan Aceh, selain ibukotanya, yang penduduk lokalnya sendiri terkenal giat dalam usaha-usaha perdagangan.

Orang etnis Tionghoa bisa berkembang dalam kegiatan ekonomi di daerah, di mana mereka diberi kesempatan atau peluang untuk melakukan hal itu, khususnya di pulau Jawa atau daerah yang tidak ada atau kurang penghuni lokalnya, seperti Kalimantan Barat, ataupun daerah di mana ada sumber daya alam tetapi tidak ada penduduk setempat yang mau mengolahnya, seperti Bangka Belitung.

Sejak masa kolonial, orang etnis Tionghoa sudah berperan dalam bidang ekonomi, khususnya sebagai pedagang perantara dan keadaan ini berlanjut hingga masa setelah kemerdekaan.

Pada masa Orde Baru partisipasi mereka dalam bidang ekonomi menjadi lebih luas karena mereka tidak hanya bergerak dalam bidang perdagangan perantara, tetapi juga dalam manufaktur atau industri dan dalam perbankan.

Hal ini terjadi karena keharusan pemerintah Orde Baru untuk memulihkan keadaan perekonomian yang sudah sangat parah pada masa akhir Orde Lama sehingga kesempatan berusaha dibuka lebar-lebar dan berbagai kemudahan diberikan pemerintah kepada para pengusaha etnis Tionghoa.

Boleh dikatakan bahwa hampir semua konglomerat di Indonesia mulai berkembang pada masa Orde Baru dan kalaupun mereka sudah memulainya sebelum itu, kebijakan ekomoni saat itu memberikan peningkatan yang besar bagi perkembangaannya.

Pada masa kolonial, berbagai kegiatan tertutup bagi orang timur asing, seperti menjadi pegawai negeri dan dalam usaha tani, karena mereka hanya diperbolehkan memiliki tanah di Kalimantan Barat dan sekitar Tangerang.

Dengan demikian, bidang yang terbuka bidang yang terbuka adalah perdagangan, yang juga tidak memerlukan pendidikan formal yang tinggi.

Hal ini didukung pula oleh sistem nilai orang etnis Tionghoa yang bermuara pada ajaran Confucius walaupun bagi kebanyakan dari mereka tidak disadarinya.

Seperti yang dikemukakan dalam sistem nilai yang diteruskan secara turun-temurun terdapat hormat dan berbakti terhadap orang tua dan orang yang lebih tua, bekerja keras dan berhasil dalam karya apa pun, ulet dan tahan banting dalam menghadapi segala kesulitan serta selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik.

Jika kita mendengar atau membaca kisah sukses pengusaha yang berhasil dari kelompok etnis mana pun, ternyata ceritanya mirip, sosialisasi yang menjurus kemandirian dan percaya diri atau kemampuan bergaul dengan orang-orang yang dapat mempengaruhi kemajuan usahanya dan dengan bawahannya.

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan bangsa tidak dapat dikuasai dan dikembangkan dengan begitu saja. Terlebih lagi bagi bangsa Indonesia yang tingkat kemampuan sumber daya manusia dan kapabilitas teknologinya masih relatif terbelakang. Untuk menjamin tercapainya hasil dan daya guna suatu proses pengalihan, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang diharapkan, ada beberapa prinsip yang harus kita perhatikan.

Prinsip-prinsip ini merupakan perpaduan antara apa yang berlaku dalam kenyataan dan apa yang seharusnya dan secara keseluruhan dapat dipandang merupakan falsafah pribadi saya dalam bidang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan bangsa. Secara singkat prinsip-prinsip tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

Prinsip pertama, adalah perlunya diselenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan untuk keperluan pembangunan bangsa. Ini menyangkut baik pendidikan dan pelatihan di dalam negeri maupun di luar negeri. Ini merupakan suatu langkah yang esensial. Namun langkah ini saja tidaklah cukup.

Di samping itu, sebagai prinsip kedua, perlu dikembangkan suatu konsep yang jelas, realistis dan dapat dilaksanakan secara konsekuen tentang masyarakat yang ingin dibangun di masa depan serta teknologi yang diperlukan untuk mewujudkannya. Teknologi ini belum tentu selalu harus merupakan teknologi yang paling sederhana. Seringkali, teknologi ini bahkan dapat merupakan teknologi paling mutakhir di dunia. Satu-satunya ukuran bagi tepat tidaknya suatu teknologi bagi bangsa yang secara teknologi kurang maju adalah kegunaannya dalam memecahkan permasalahan-permasalahan nyata di dalam negeri bangsa tersebut.

Prinsip ketiga, dan barangkali yang paling penting, adalah bahwa teknologi hanya dapat dialihkan, diterapkan dan dikembangkan lebih lanjut jika mereka benar-benar diterapkan untuk pemecahan masalah-masalah yang kongkret. Karena sifatnya itu, teknologi tidak dapat dimengerti apalagi dikembangkan secara abstrak. Untuk mengembangkan teknologi produksi padi misalnya, memang sangat penting dipelajari pertanian padi dan teknologi produksi padi yang telah dikembangkan di seluruh dunia. Tetapi yang paling penting adalah usaha meningkatkan produksi padi di dalam berbagai kondisi lahan, kondisi cuaca, kondisi ekonomi dan di dalam lingkungan masyarakat dan kebudayaan tertentu. Bekerjanya teknologi dapat dipahami dengan baik hanya melalui usaha dan karya nyata dalam rangka memecahkan problema-problema produksi yang kongkret. Dan hanya jika teknologi dipahami dengan cara demikian, ia dapat dikembangkan lebih lanjut.

Prinsip keempat, berdampingan dengan prinsip ketiga tadi, bagi bangsa yang ingin mengembangkan dirinya secara teknologi harus bertekad kuat untuk berusaha sendiri memecahkan masalah-masalahnya. Bangsa yang ingin maju secara teknologi, tidak mungkin terus-menerus menjadi importir netto teknologi sepanjang masa. Pada suatu ketika, ia harus sanggup mengembangkan teknologinya sendiri.

Kelima, pada tahap-tahap awal transformasi dirinya menjadi suatu bangsa yang berteknologi maju, setiap negara harus melindungi perkembangan kemampuan nasionalnya di bidang teknologi hingga saat tercapainya kemampuan bersaing secara internasional. Dan perlu ditambahkan di sini, bahwa setiap negara harus merencanakan tercapainya kemampuan bersaing secara internasional itu dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Demikianlah beberapa prinsip yang harus diperhatikan di dalam setiap usaha melaksanakan suatu strategi penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta upaya-upaya transformasi teknologi dan industri di negara-negara berkembang.

Ada banyak strategi yang dapat dipilih untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam tindakan yang lebih kongkret. Namun secara konsepsional, terdapat dua elemen dasar dari strategi ini yang patut diperhatikan. Elemen pertama adalah tahap-tahap pelaksanaannya dan yang kedua adalah wahana-wahananya.

Komentar

Dari sepenggal tulisan diatas kita dapati bahwa Pak Habibie itu orangnya realistis, solutif, nasionalis, data oriented dan sistemik. Khas Jerman banget.

Sejarah mencatat bahwa dibawah arahan Beliau industri Indonesia (strategis dan komersil) tumbuh pesat. Begitu pula software, hardware dan humanware IPTEK Indonesia berkembang dengan kecepatan tinggi.

Pemikiran-pemikiran Beliau makin terasa urgensinya sekarang. Sayang belum ada patron yang bisa konsekuen melindungi, membiayai dan mengarahkan kebijakan-kebijakan yang sangat realistis ini. Realistis untuk Indonesia yang makin terjepit ekonomi, industri dan dunia pendidikannya oleh pihak luar.

Ilmuwan cerdas, pemikir brilian, cendikiawan jenius tanpa kuasa politik, perlindungan militer dan topangan ekonomi itu bukan apa-apa.

Untuk mereka yang seumuran dengan saya (generasi milenial), terutama orang-orang pinternya, para akademisinya, kurangin lah berburu duit proyek sama nulis-nulis yang tak berdampak, turun dong ke masyarakat. Tahan diri dulu untuk ngopi-ngopi manja sama jalan-jalan keseringan. Pinter di bidangnya, juga pinter bermanuver supaya gagasan-gagasannya jalan, berdampak nyata.

Indonesia ini sudah mengalami brain-drain pasca reformasi, jangan bikin keadaan tambah buruk!

Oh ya, untuk para pengambil dan pelaksana kebijakan pendidikan nasional, realistis aja lah. Adakan link and match sektor pendidikan dan industri. Ini juga adalah pemikiran Pak Habibie dulu. Makin banyak lho sarjana pengangguran sekarang gara-gara kurang matching nya sektor pendidikan tinggi sama industri mutakhir sekarang.

MILENIAL INDONESIA

Generasi millennials atau sering juga disebut dengan generasi Y, yang bisa dibilang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya sehingga lingkup pekerjaan maupun di rumah, mereka tidak mudah dipahami dan sering kali diberi cap kurang baik.

Menurut Times Magazine, yang tergabung dalam generasi millennials adalah orang-orang yang lahir pada 1980-2000.

Generasi millennials disebut juga dengan generasi langgas karena generasi ini bebas memilih sekolah dan jurusan, memilih pekerjaan, bahkan sangat bebas untuk memilih usaha yang akan dijalankan.

Sebutan generasi langgas kali pertama diperkenalkan di media massa pada saat Sumpah Pemuda tahun 2015.

Tahun 2015, jumlah millennials di Indonesia adalah 84 juta orang menurut Bappenas, sementara jumlah penduduk mencapai 225 juta, yang berarti 33% dari penduduk Indonesia adalah millennials.

Pada 2020 hingga 2030, menurut perkiraan, Indonesia akan mencapai puncak populasi usia produktif, yaitu 70% dari total penduduk.

Jepang mengalami bonus demografi pada 1950-an dan berkat sumber daya manusia yang berkualitas, pada tahun 1970-an, Jepang menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-3 di dunia.

Saat ini Indonesia mengalami bonus demografi yang sama dengan Jepang tahun 1950-an dan kalau kualitas sumber daya manusia kita bagus, ekonomi Indonesia akan bagus pula.

Pengaruh terbesar bagi millennials Indonesia tentunya disebabkan oleh hadirnya internet.

Pada tahun 1998, kali pertama Indonesia memiliki portal berita online yang digarap secara serius, yaitu detikcom, tahun 1999, Kaskus lahir sebagai forum komunikasi mahasiswa Indonesia di luar negeri yang akhirnya dibawa pulang ke Indonesia tahun 2008, Friendster mulai berkembang pada tahun 2002 dan Facebook mulai merajai tahun 2006.

Perkembangan di dunia digital ini yang mempengaruhi millennials Indonesia secara signifikan dengan keran informasi dari luar negeri terbuka dengan lancar dan bahkan mendapatkan teman dari belahan dunia manapun.

Kemudahan ini semakin diperkuat dengan hadirnya ponsel pintar, dimulai dengan masuknya Blackberry ke Indonesia sekitar tahun 2007.

Di Indonesia, perkembangan internet dimulai lebih lambat dibandingkan dengan di negara maju yang membuat perbedaan yang mendasar dalam karakter generasi millennials.

Saat seorang millennials awal, yang lahir pada tahun 1980-an, ada di bangku kuliah, akses internet didapatkan melalui warnet, sementara millennils yang lahir pada tahun 1990-an, sudah menikmati mudahnya mencari bahan kuliah melalui ponsel pintar.

Pada tahun 2000-an awal, untuk mencari informasi kita harus membuka buku atau bertanya kepada teman, sedangkan sejak era ponsel pintar, kita tidak perlu lagi menyimpan informasi, semuanya bisa didapatkan melalui internet.

Menurut Billy Boen, yang paling membedakan antara millennials dengan generasi X adalah millennials ingin sesuatu yang lebih cepat.

Di generasi serba cepat ini, banyak anak muda yang melahirkan ide kreatif dan usaha yang bermanfaat.

Contohnya Gojek, pada Januari 2015, aplikasi ini sudah diunduh oleh lebih dari 10.000 orang dan memiliki 1.000 pengemudi, maka kita perlu tukang ojek yang cepat kita dapatkan dan kita pesan makanan melalui Go-Food datangnya bisa cepat.

Sehingga sekarang ini kita berada di era yang mengejar kecepatan, bukan kesempurnaan, ingin efisiensi dan tidak membuang-buang waktu, tidak seperti generasi sebelumnya.

Generasi digital ini sangat pragmatis, tetapi bukan berarti generasi langgas hanya ikut pilihan massal dan populer karena generasi ini punya kebebasan dalam memilih.

Buat millennials, selain manfaat gaji dan waktu kerja yang fleksibel, pengembangan diri sangat penting maka saat presentasi, waktu yang paling berharga adalah sesi tanya-jawab.

Generasi langgas juga perlu kemampuan untuk memilih informasi mana yang harus dikonsumsi dan bagaimana cara membuat prioritas.

Zaman dulu, perempuan sangat diharapkan menjadi wirausaha karena mereka pada dasarnya multi-tasking, namun pada saat masuk ke generasi millennials, tampaknya baik perempuan dan laki-laki sama-sama multi-tasking.

Generasi millennials terbentuk sangat percaya dengan suara teman-temannya karena bisa bertanya ke beberapa teman dari lingkaran mereka di media sosial.

Millennials akan loyal dengan tempat kerja saat menemukan sesuatu yang benar-benar tepat dan akan tetap berada di tempat itu.

Ini memang era yang penuh kesempatan dan kita harus membuat pilihan yang tepat sehingga berbuah hasil karena seiring perkembangan teknologi dan media sosial, terbuka ruang bagi kita untuk berkembang ke arah yang lebih baik.

Generasi langgas adalah generasi yang kreatif, begitu banyak hal berbeda dan baru dibuat maka teruslah menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

MENGURAI KOMPONEN PERILAKU ASERTIF

Dari buku The 5 Essential People Skill - Dale Carnegie Training

Perangkum: SS.Mifu

1. Perilaku asertif adalah penawar rasa takut, malu, pasivitas dan bahkan marah

2. Perilaku asertif juga berarti kemampuan untuk mengungkapkan perasaan negatif tanpa mempersonalisasi permasalahan dan mempertanyakan otoritas dan sudut pandang positif

3. Orang yang asertif tahu cara mempertanyakan, menyatakan ketidaksetujuan dan bahkan menolak, bukan untuk memberontak, tetapi melaksanakan tanggung jawab untuk membuat segalanya lebih baik

4. Sebagai langkah awal menjadi orang yang asertif, seseorang perlu tahu di mana dirinya saat ini agar dapat mengetahui di mana perubahan perlu dilakukan dan percaya terhadap kemampuan diri untuk melakukan perubahan tersebut

5. Harap diingat bahwa perubahan positif tidak terjadi dengan sendirinya, bahkan mungkin seseorang akan merasa sedikit cemas atau ketakutan menjadi orang yang positif

6. Ketika anak-anak, seseorang biasanya diguyur dengan berbagai aturan: jangan emosi, jengan menunutun diutamakan, jangan salah, jangan emosi, jangan aneh-aneh, jangan menyela dan masih banyak lagi

7. Sebagian besar aturan tersebut sangat besar nilainya dan baik maksudnya, tetapi jika dijejalkan ke dalam kesadaran seseorang dengan penuh paksanaan maka cenderung akan melebih-lebihkannya

8. Umumnya sikap pasrah atau agresif berakar pada masa kanak-kanak dan saat ini telah jauh melampauinya

9. Ketika berlaku agresif, kemungkinan seseorang akan dihinggapi rasa bersalah yang dapat semakin membebani seiring waktu berjalan atau ketika membiarkan orang lain atau keadaan mendominasi kebutuhan sahnya, rasa hormat terhadap diri sendiri hilang

10. Di dalam usaha pengembangan diri atau profesional, uji diri sendiri secara akurat adalah langkah penting pertama dan sebaiknya tidak pernah berhenti agar sukses

11. Kesadaran diri dan uji diri begitu pentingnya sehingga mengambil sebuah langkah berani ke arah tersebut perlu dan sangat disarankan

12. Setelah berusaha keras mengukur diri sendiri, alihkan fokus dari dalam ke luar, dengan kata lain, ukur hal-hal yang terjadi di dalam kehidupan sekarang, khususnya dalam kehidupan profesional

13. Ambil keadaan tertentu yang mengganggu pikiran dan lihat sekilas tersebut secara cermat dan kemudian mulailah merancang sebuah rencana spesifik dan rinci tentang cara bersikap asertif di dalam lingkungan sendiri

14. Spesifilah tentang apa yang terjadi pada masa lalu, yang sedang terjadi sekarang dan apa yang seseorang inginkan terjadi pada masa mendatang

15. Yang terpenting, jangan memperlebar lingkup pembicaraan di luar keadaan yang sekarang sedang dihadapi dan boleh saja berbicara tentang masa lalu, tetapi hanya sepanjang relevan dengan keadaan sekarang

16. Bersikaplah objektif, berfokuslah pada apa yang benar-benar telah dan sedang terjadi serta jangan menyinggung masalah motivasi atau psikologi karena seseorang umumnya hanya paham apa yang telah terjadi di level fisik

17. Jika merasa perlu berbicara tentang perasaan, pastikan perasaan tersebut perasaan diri sendiri dan berusahalah fokus pada perasaan positif yang berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan yang sah, bukan ketidaksukaan terhadap orang lain

18. Jelaskan perubahan yang diri sendiri inginkan terjadi, bersikaplah spesifik tentang hal-hal yang ingin dihentikan, juga yang ingin dimulai dan pastikan permintaan itu masuk akal

19. Perilaku asertif berarti juga memikirkan kebutuhkan orang lain, juga kesudian untuk berubah sebagai gantinya

20. Seseorang mungkin ingin menyampaikan sesuatu tentang konsekuensi sebuah perubahan atau jika ketiadaan perubahan, tetapi jangan mengancam karena hal itu dapat membuat orang lain merasa terpojok dan menarik diri

PENGANTAR PERILAKU ASERTIF

Dari buku The 5 Essential People Skill - Dale Carnegie Training

Perangkum: SS.Mifu

1. Kekhawatiran dan rasa takut adalah dua faktor yang menghalangi seseorang meraih kesuksesan

2. Dengan kemajuan teknologi dan kecepatan bisnis, seseorang yang menguasai keterampilan interpersonal tidak hanya menjadi aset yang lebih bernilai di tempat kerja, tetapi juga meraih kesuksesan lebih besar

3. Komputer dan telepon seluler membuat kehidupan kita sangat berbeda, tetapi nilai penting people skill tidak pernah dan takkan pernah berkurang

4. Teknologi baru memang telah mempercepat proses kerja di lingkungan kerja modern, namun teknologi baru juga telah menaikkan harapan tentang seberapa cepat sebuah pekerjaan harus diselesaikan

5. Pekerjaan dalam banyak hal menjadi makin mudah dan cepat, tetapi tekanan yang dihasilkannya juga makin besar

6. Stres terjadi di mana-mana dan setiap saat – dan ketika ketegangan meningkat, potensi gesekan antarindividu juga meningkat

7. Apapun bidang pekerjaannya, di bidang teknik sekalipun, tingkat keberhasilan seseorang ditentukan oleh kemampuannya berinteraksi dengan orang lain

8. Fokuskan perhatian pada lima bidang penting yang harus dimiliki setiap orang berikut: pembinaan hubungan baik, rasa ingin tahu komunikasi, ambisi dan penyelesaian konflik

9. Ada sebuah aspek people skill yang merupakan fondasi segala jenis interaksi antarmanusia secara efektif, yaitu perilaku asertif

10. Perilaku asertif adalah kemampuan untuk berbicara dan bertindak dalam cara yang akan menyebabkan orang lain menanggapi dengan penuh perhatian dan positif

11. Setiap manusia umumnya ingin diperlakukan secara adil dan ketika merasa tidak diperlakukan secara adil, pasti menuntut perlakuan semacam ini

12. Agar diperlakukan secara adil, perlulah secara jelas, cermat dan efektif mengungkapkan kesukaan, kebutuhan, opini, penolakan dan perasaan lainnya

13. Seseorang bertanggung jawab untuk mengungkapkan kebutuhan pribadinya dan untuk melakukan hal tersebut secara tepat dan produktif

14. Jika tidak melakukan hal tersebut, maka seseorang tidak hanya akan kehilangan apa yang menjadi haknya, tetapi juga merampas hak orang-orang di sekitarnya atas kontribusi nyata yang menjadi kewajibannya

15. Sebenarnya dari menyatakan diri secara asertif adalah menetapkan ukuran yang masuk akal agar diperlakukan secara adil

16. Menyatakan diri secara positif adalah garis tengah antara dua ekstrem yakni agresivitas ceroboh dan positivitas pengalah, orang yang benar-benar pandai berperilaku asertif bukan keduanya

17. Di antara dua kutub itu, ada orang yang tahu cara menyampaikan gagasannya tanpa mencegah orang lain menyampaikan gagasan mereka, seseorang yang dapat melakukan hal tersebut disebut asertif

18. Di dalam lingkungan bisnis, tanggapan yang asertif terdiri atas tahu bagaimana sebenarnya perasaan diri sendiri dan kemudian mencari cara untuk mengungkapkan perasaan tersebut

19. Tanggapan yang terlalu pasif dan terlalu agresif pada dasarnya adalah perilaku kekanak-kanakan, namun hal yang paling baik dilakukan adalah berperilaku asertif karena inilah sikap yang dewasa

20. Tanggapan orang yang terlihat paling dewasa selalu menjadi pemenang, sedangkan jika menggerundel dan mengeluh atau marah-marah, maka orang tersebut kalah

ETIKA BISNIS CINA DALAM KONTEKS BUDAYA, SIFAT DAN SUMBANGANNYA PADA PEREKONOMIAN NASIONAL

1. Dari Sudut Budaya dan Sifatnya.
Pada Umumnya orang Cina cenderung mematuhi penguasa tanpa melihat dasar-dasarnya dan gagal dalam menunjukkan individualitas maupun dalam memikirkan tanggung jawab secara pribadi.

Akibat negatif yang bersambung dari generasi ke generasi, maupun dari pemimpin kepada bawahan, yang biasanya akan menjalankan kekuasaan secara mutlak terhadap siapa pun yang ada di bawahnya.

Orang Cina akan berusaha untuk memberi kesan sebaik mungkin dengan bersikap ramah.

Pengusaha keturunan Cina sebelum mengadakan hubungan dagang, mereka ingin saling mengenal tidak tergesa-gesa untuk memulai pembicaraan.

Bagi seorang pendatang baru yang ingin mengadakan hubungan dagang dengan orang Cina, referensi sangat diperlukan dan lebih efektif jika mendapatnya dari pimpinan pengusaha.

Orang Cina pada umumnya tidak biasa dan tidak suka mengadakan ikatan perjanjian yang panjang dan rumit karena dasar pijakan mereka adalah pada persahabatan, kemauan dan kepercayaan yang baik.

Karena pengusaha keturunan Cina pada umumnya dibesarkan dengan rasa takut pada orang asing maka hubungan pribadi harus dibina lebih dahulu daripada hubungan dagang.

2. Etiket.
Orang Cina percaya bahwa sopan santun merupakan etiket terbaik dan formalitas selalu diperlukan.

Kebiasaan orang Cina dalam mengeluarkan segala macam perbedaan pendapat pada saat sebelum pertemuan atau ada kalanya dilakukan setelahnya sehingga memungkinkan dihindarinya keributan-keributan secara frontal.

Jika pertemuan melibatkan berbagai kelompok pengusaha, pada umumnya hanya ketua kelompok atau mereka yang dituakan saja yang berbicara.

Persahabatan tidak dapat dilakukan dengan segera karena hubungan ini dikembangkan atas dasar pribadi sehingga semakin erat hubungan pribadi, semakin besar kemungkinan segala jenis perbedaan dapat diselesaikan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Orang Cina.
Orang Cina selalu mengingat setiap bantuan yang pernah diberikan atau yang diterima sehingga dasar pendekatan mereka adalah utang budi.

Ada kata Cina, Keqi, yang berarti ramah, sopan, rendah hati dan penuh pertimbangan serta moral karena orang Cina peka terhadap tanda-tanda kesombongan dan kecongkakan.

Orang Cina tidak suka dikalahkan, memiliki sifat kerja keras dan pantang menyerah walaupun mengahadapi banyak gejolak dan kegagalan.

Kesetiaan mereka pada keluarga dan teman begitu tinggi sehingga pengusaha keturunan Cina suka membantu sesama anggota keluarga atau teman dan banyak mengangkat derajat yang lemah maupun yang kecil ke jenjang yang lebih baik.

Jarang sekali orang Cina berterus terang dalam berhubungan dengan orang lain karena mereka senantiasa berusaha melindungi muka sendiri maupun muka orang lain.

Menjadi kebiasaan mereka untuk menolak pemberian undangan, tawaran sampai dua atau tiga kali sebenarnya hanyalah basa-basi.

Orang Cina telah terbiasa untuk tidak mempedulikan orang luar, yaitu setiap orang yang bukan anggota keluarganya, kelompok kerjanya atau teman-temannya.

Jika sendirian, mereka akan menjadi begitu hebat, namun jika bergabung dengan para pengusaha lainnya yang berstatus sama, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga selanjutnya terpecah.

Orang Cina tidak pernah belajar untuk melimpahkan sesuatu, baik kekuasaan ataupun tanggung jawab.

4. Keturunan Cina Perantauan di Asia.
Jika dilihat dari perkembangan ekonomi khususnya pada negara industri baru di Asia atau lebih dikenal dengan Macan Asia seperti Taiwan, Hong Kong dan Singapura, mayoritas perdagangan maupun industri dikuasai para pengusaha keturunan Cina perantauan.

Kita bisa melihat pada konteks yang lebih luas lagi partisipasi para Cina perantauan di beberapa negara berkembang di Asia seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam dan di tanah air kita sendiri.

Mereka banyak di antaranya menjadi pengusaha mulai dari konglomerat, pengusaha besar, menengah, kecil dan juga informal dan ini merupakan sesuatu kekuatan jaringan pasar khususnya dalam perdagangan internasional.

Kekuatan jaringan pemasaran ini selayaknya kita manfaatkan dalam pengembangan ekspor nonmigas ke berbagai manca negara dengan memanfaatkan mereka yang berada di tanah air.

5. Memanfaatkan Partisipasi dan Keberhasilan Pengusaha Keturunan Cina dalam Konteks Ekonomi Nasional.
Warga negara Indonesia keturunan Cina di Indonesia menyebar di seluruh pelosok nusantara, baik di tingkat ibukota, propinsi, kabupaten bahkan sampai di desa dengan meliputi berbagai lapisan.

Pemerintah telah memberikan rasa aman bagi mereka untuk berusaha dengan stabilitas nasional yang mantap sehingga memberikan kesempatan yang merata bagi para pengusaha keturunan Cina untuk berusaha dan berkonsentrasi penuh.

Seorang pengusaha keturunan Cina, baik secara etika maupun non-etika lebih banyak ditentukan oleh keadaan pribadi dan usaha daripada oleh faktor kebudayaan.

Pengusaha Cina lebih menekankan pada kepercayaan yang dalam terhadap integritas yang terdapat dalam diri seseorang dan pada hubungan pribadi walaupun proses ini akan memakan waktu yang lama.

Bagi pengusaha keturunan Cina yang terpenting adalah masa depan, tempat berusaha yang aman dan tenang.

Memanfaatkan jaringan mereka yang berada di negara Asia lainnya maupun yang berada di benua lain merupakan suatu kekuatan pasar yang dapat diandalkan.

Tuesday, November 26, 2019

MEMAHAMI BUDAYA BISNIS ORANG CINA (PANDANGAN LAIN)

Penulis: Yuri Khlystov
Penerjemah: LHS & SS.Mifu
Editor & korektor: Abu Tajir

Budaya-budaya di Barat itu beragam, begitu pula di Asia; tetapi, karena peradaban Cina itu diyakini banyak orang sebagai peradaban tertua, banyak orang beranggapan bahwa budaya-budaya Asia itu dipengaruhi (bahkan dibentuk) oleh budaya Cina.

RRC adalah negara terpadat di dunia (saat ini) dengan jumlah penduduk lebih dari satu miliar orang. Ada juga orang Cina yang tinggal di negara-negara tetangga dan di bagian dunia lainnya. Karena populasinya yangsangat besar, RRC menerapkan aturan ketat mengenai kelahiran anak yang disebut "one child policy"; yakni dimana satu pasangan hanya boleh memiliki satu anak.

Hampir 100 persen populasi disana merupakan etnis (Cina) Han. Orang-orang disana berbicara dengan dialek-dialek yang berbeda tergantung pada wilayah mereka. Namun, hanya ada satu bahasa tertulis, yakni bahasa mandarin yang berasal dari dialek Beijing. Mayoritas orang sana yang berbisnis paham bahasa Inggris; jadi mudah untuk berkomunikasi dengan mereka.

Masalah dalam hubungan bisnis bisa muncul jika pihak-pihak yang terlibat tidak memahami perbedaan budayaantara mereka. Kesepakatan bisnis bisa terancam, atau hubungan kerja yang baik dapat berantakan karena mis-komunikasi.

Berikut ini beberapa tips untuk memperlancar hubungan bisnis Anda dengan orang Cina:

Memahami Gaya Komunikasi Orang Cina

Komunikasi bisa berupa verbal juga non-verbal. Berkomunikasi tidak hanya sebatas berbicara; isyarat dan gestur tubuh juga merupakan bagian dari komunikasi.

Praktik bisnis orang Cina sangat berbeda dengan praktik bisnis orang Barat. Masing-masing pihak terbiasa dengan budayanya masing-masing. Hambatan bahasa dan budaya dapat dihilangkan jika tiap pihak mengetahui pola dan etika yang berlaku dengan baik di tempat mereka berbisnis.

A. Sapaan

Orang Cina itu punya gaya sapaan yang khas.

Orang Barat itu terbiasa berjabat tangan saat menyapa, sedangkan orang Cina terbiasa membungkuk atau mengangguk saat menyapa. Anda mungkin akan ditawari jabat tangan (jika Anda orang asing), tetapi baiknya Anda menunggu mereka dulu untuk menawarkan tangan mereka.

Orang Cina itu suka dengan pengenalan formal. Baiknya perhatikan gelar/jabatan resmi. Seringkali mereka menggunakan nama Cina untuk membantu orang asing saat sesi pengenalan. Tepuk tangan adalah hal umum, terutama ketika menyapa orang banyak. Mereka suka tepuk tangan pula sebagai balasannya.

B. Adab

Orang Cina pada umumnya ingin menunjukkan adab dan rasa hormat pada orang lain, karena itu, mereka suka bersikap formal.

Saat menyerahkan dan menerima kartu nama, baiknya dilakukan dengan kedua tangan. Baiknya tidak mencoret-coret di kartu nama. Baiknya membawa kotak khusus untuk kartu nama. Jangan pernah Anda memasukkannya ke dalam dompet atau saku Anda (perlakuan yang terakhir dianggap sebagai sikap tak hormat).

C. Memperhatikan Senioritas

Senioritas itu sangat penting bagi orang Cina; perhatikan ini! terutama saat Anda berurusan dengan pejabat pemerintah dan aparatur negara. Adalah langkah tepat untuk menyapa pihak lain dengan menyebutkan jabatan atau pangkat mereka, daripada menyapa menggunakan Tn. Atau Ny. Misalnya, lebih baik mengatakan "Direktur Yu" daripada mengatakan "Tn. Yu” -jika Anda ingin menarik perhatian mereka-. Mereka menyebut hal ini “Gei Mian Zi”, yakni memberi hormat. Dia dianggap sebagai konsep yang sangat penting di Cina. Anda harus memberikan rasa hormat yang sesuai dengan kedudukan atau pangkat seseorang.

D. Keterlambatan

Orang Amerika akan datang lebih awal atau tepat waktu saat ingin bertemu; itulah cara mereka menunjukkan rasa hormat. Orang Cina juga tidak suka keterlambatan. Tepat waktu itu sangat penting di Cina (juga bagi orang Cina dimanapun); tapi jika mereka terlambat menghadiri pertemuan, itu bukan karena ia menyia-nyiakan waktu pihak lain. Mungkin ada beberapa alasan tertentu, terutama jika alamat tempat pertemuan tidak jelas. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengizinkanmereka pergi terlebih dahulu jika pertemuan telah usai.

E. Penampilan

Orang Cina itu biasanya konservatif untuk masalah penampilan. Untuk pria, mereka biasanya mengenakan setelan dengan warna-warna halus atau netral. Pakaian kasual mereka juga biasanya konservatif. Untuk wanita, blouse lengan pendek dan sepatu ber-hak tinggi baiknya dihindari. Pakaian yang terbuka dianggap tidak sopan oleh banyak pebisnis Cina. Mereka akan menunjukkan wajah tidak senang jika melihat seorang wanitayang tubuhnya terlalu terbuka. Pria dan wanita dapat mengenakan jeans, tetapi tidak biasanya tidak cocok untuk pertemuan bisnis.

F. Gestur

Kita mungkin terbiasa menggoyangkan dan melambaikan tangan saat berbicara. Tetapi bagi orang Cina, mereka tidak terbiasa berbicara sambil menggerakkan tangan. Oleh mereka, itu dianggap mengganggu lawan bicara. Mereka juga tidak menunjuk-menunjuk saat berbicara. Harus diperhatikan! jangan arahkan jari telunjuk saat memberi isyarat, tapi gunakanlah tangan terbuka.

Biasanya mereka juga menunjukkan sopan santun ketika makan. Mereka menganggap perbuatan meletakkan tangan di mulut itu tidak sopan; tapi gunakanlah sumpit.

G. Makan-makan

Orang Cina itu sangat suka makan-makan dan mereka biasa mengadakan negosiasi bisnis sambil makan-makan. Seringkali mereka menggelar pertemuan makan siang atau makan malam sebelum diskusi bisnis (betulan) berlangsung. Mereka sudah biasa menyewa ruangan khusus di suatu restoran besar untuk melaksanakan pertemuan bisnis.

Mereka itu punya kebiasaan khusus untuk pengaturan tempat duduk saat makan-makan bisnis. Dalam hal ini Orang Cina utara lebih formal dari orang Cina selatan. Baiknya tempat duduk tuan rumah dan tamu sudah jelas saat makan-makan berlangsung. Perhatikan juga posisi para hadirin; sesuaikan dengan senioritas dan pangkat. Formalitas itu sangat penting bagi mereka; kapanpun itu, bahkan saat sedang makan-makan. Mengikuti formalitas yang ada berarti menunjukkan rasa hormat.

H. Minuman beralkohol

Hampir di semua pertemuan dengan orang Cina (kecuali Cina muslim), minuman beralkohol disajikan. Entah di acara makan siang atau makan malam; selama acara makan diadakan, minuman beralkohol akan selalu disediakan. Orang-orang dari Cina utara dan barat adalah peminum berat. Sering dianggap tidak sopan jika menolak minum-minum dengan mereka saat lagi makan-makan. Jika Anda tidak tahan pada alkohol, ingin menjaga kesehatan atau pantang meminumnya (bagi muslim jelas khomr itu haram), Anda dapat meminta minuman non-alkohol sebagai gantinya.

Berbisnis dengan Orang Cina

Seiring perkembangan ekonomi RRC (juga orang Cina rantau di seluruh dunia) yang dahsyat, praktik-praktik bisnis mereka mulai banyak yang selaras dengan praktik bisnis konvensional. Meskipun ada perbedaan bahasa, budaya dan etika dalam bisnis, berbisnis dengan mereka sebenarnya tidaklah rumit.

Dulu, hubungan bisnis dengan mereka (biasanya) hanya bisa dilakukan melalui rekomendasi dari relasi yang sudah dikenal. Namun, sejak adanya akses internet dan beratnya kompetisi bisnis antara mereka sendiri, kontak langsung lewat telepon/video call/WhatsApp bisa diterima.

Pebisnis asing harus memahami seluk-beluk kebudayaan mereka jika ingin bisnisnya lancar. Sebisa mungkin cobalah untuk memahami dan menghargai gaya bisnis mereka; dengan begitu Anda akan membuat mereka terkesan dan balik menghargai Anda.

Bisnis akan berjalan lancar jika Anda menghargai budaya mereka, baik saat bersosialisasi maupun saat berbisnis.

Mentalitas Bisnis Orang Cina


Sebelumnya sudah kita bahas bagaimana cara mereka berinteraksi, baik secara verbal atau non-verbal. Sekarang kita akan membahas bagaimana mentalitas bisnis orang mereka.

Orang Cina itu sangat berorientasi bisnis. Bagi mereka, perjanjian sebelum pertemuan (apa saja, terutama bisnis) itu sangat penting. Anda harus mengubungi mereka terlebih dahulu tiap kali Anda ingin bertemu; dan jelas menunggu konfirmasi dari mereka.

Basa-basi sebelum masuk ke pembahasan utama itu penting (bagi mereka) dalam suatu pertemuan. Bagi mereka, orang terpenting dalam suatu kelompok haruslah yang memimpin pertemuan; karena bagi mereka, jabatan dan kedudukan itu sangat penting. Mereka biasanya menganggap orang yang pertama masuk ke dalam tempat pertemuan adalah pemimpin dari kelompok.

Saat memberikan proposal bisnis, ingatlah untuk selalu membawa beberapa rangkap dokumen-dokumen terkait. Selalu jaga sikap Anda selama pertemuan berlangsung. Jika Anda menunjukkan reaksi yang berlebihan atau melakukan sesuatu yang memalukan saat negosiasi berlangsung, Anda bisa merugikan kelompok Anda (juga bisa mengacaukan negosiasi). Menyinggung seseorang di muka umum dan melakukan hal-hal yang tidak pantas (relatif sih) akan memberi kesan bahwa Anda adalah orang yang tidak bisa mengontrol diri.

Mohon dimaklumi ketika pengambilan keputusan (oleh mereka) memakan waktu yang lama; karena mereka itu lebih mementingkan terbinanya hubungan yang baik terlebih dahulu sebelum pengambilan keputusan dilakukan. Biasanya pengambilan keputusan (oleh mereka) tidak terjadi dalam sekali pertemuan; oleh karena itu, pertemuan-pertemuan susulan baiknya diadakan.

Feng Shui dan ramal-meramal itu penting bagi mereka. Banyak dari mereka yang berkonsultasi dahulu kepada seorang Suhu atau menunggu hari baik (hari dimana hokinya bagus) sebelum mengambil keputusan. Hal-hal seperti ini seringkali membuat proses negosiasi berlangsung lama; tapi ya mau bagaimana lagi, itu sudah jadi budaya mereka.

Membangun rasa saling percaya itu memang butuh pengorbanan, dan mereka sangat mementingkan rasa saling percaya itu. Rasa saling percaya itu bisa mengantarkan pada sukses.

M
enerima dan Memberi Hadiah

Jika Anda berbisnis dengan orang Cina, Anda bisa membuat mereka terkesan dengan memanggil mereka berdasarkan jabatan atau pangkat, menghormati adat mereka, dan memberi mereka hadiah. Mereka sangat menghargai orang yang paham seluk beluk budaya mereka.

Pemberian hadiah adalah hal yang umum dalam budaya bisnis Cina; Ia juga merupakan salah satu “Gei Mian Zi”. Hal ini biasa terjadi di dalam (dan keluar) suatu badan usaha untuk menarik perhatian relasi. Untuk sebagian orang, hal ini dianggap ilegal jika yang diberi hadiah adalah instansi pemerintahan atau pejabat negara. Peraturan resmi pemerintah (RRC) melarang adanya penerimaan hadiah karena tindakan tersebut dianggap sebagai suap. Mereka sudah senang jika Anda setidaknya berterima kasih kepada mereka. Jangan memaksa jika mereka tidak mau diberi hadiah; jadi, peka ya!

Jika Anda bingung ingin saat mau memberi hadiah, Anda bisa memberikan sebuah pulpen berkualitas tinggi. Ia adalah pilihan yang baik karena sangat digemari oleh orang Cina (di RRC, entah di tempat lain). Tapi Anda jangan memberi hadiah (berupa) pulpen yang tintanya berwarna merah; itu karena tinta merah menyimbolkan nasib buruk. Perlu diperhatikan ya, semakin tinggi kedudukan seseorang, maka hadiah yang diberikan baiknya harus lebih mahal pula. Pemberian hadiah yang serupa dengan bawahan mereka sama halnya dengan tidak menghormati kedudukan mereka.

Pada saat makan-makan, Anda bisa memberikan hadiah secara empat mata (pada target) atau memberikannya sambil memberi tahu semua hadirin (jika Anda grogi melakukannya secara empat mata). Jika mereka bertanya ‘untuk apa pemberian ini?’, beritahu mereka pemberian tersebut atas nama badan usaha Anda.

Hadiah tersebut harus dibungkus dan diberikan dengan kedua tangan. Tidak baik (dalam adat mereka) untuk membuka hadiah langsung di hadapan sang pemberi hadiah. Baiknya Anda menunggu sampai negosiasi selesai (baru memberi hadiah), dengan begitu hadiah yang anda berikan tak akan dilihat sebagai penyuapan.

Jika Anda diberi hadiah oleh orang Cina, jangan langsung menerimanya. Berpura-puralah menolaknya tiga kali, lantas terima dengan kedua tangan. Setelah menerimanya, katakan kepada sang pemberi hadiah ‘terima kasih’ dan tunjukkan ekspresi bahwa Anda senang menerimanya.Lakukan hal-hal tersebut agar Anda tidak dipandang sebagai tamak.

Lantas buka hadiah tersebut setelah negosiasi usai.

Mengapa Pemberian Hadiah Memberi Kesan yang Baik?

Nilai sebuah hadiah harus selaras dengan tingkat bisnis yang dilakukan, yang mana berlaku untuk hadiah antar individu maupun hadiah antar perusahaan. Tapi jangan berikan hadiah yang terlalu mewah. Hal tersebut bisa membuat malu pihak penerima dan membuat keadaan menjadi rumit, terutama jika mereka tidak dapat memberi balik hadiah dengan level yang sama.

Budaya Cina itu penuh dengan simbolisme. Sudah dijelaskan diatas bahwa mereka itu menyukai Feng Shui dan ramal meramal. Warna dan angka tertentu memiliki arti penting. Contohnya, merah adalah warna keberuntungan. Jika Anda memberi hadiah berupa uang baiknya jumlahnya genap, uangnya baru baru dan ditempatkan di amplop berwarna merah.

Beberapa angka dan warna yang memiliki arti khusus:

Angka 8 adalah angka keberuntungan yang terbaik

Warna hitam, putih dan biru serta angka 4 atau apapun yang berjumlah 4 mempunyai arti kematian dan pemakaman

Jam, sapu tangan dan sendal jerami cocoknya diberikan sebagai hadiah saat pemakaman.

Merah muda dan kuning berarti kebahagiaan

Pisau, gunting dan benda tajam lainnya berarti ‘merusak hubungan’ dan sering menimbulkan kesan yang salah.

Mintalah bantuan toko hadiah lokal untuk membungkus hadiah Anda, dan tanyakan apakah hadiah yang akan Anda berikan pantas atau tidak. Anda juga dapat meminta bantuan jika tak tahu akan memberikan hadiah apa. Pemilik toko akan menyarankan Anda hadiah yang tepat.

MAHASISWA JAMAN NOW


Ketika ditanya “apakah anda memiliki ambisi semasa kuliah?” 77% mahasiswa menjawab “tidak” karena banyak dari mereka beranggapan ambisi adalah sebuah kata negatif yang dipersepsikan sebagai “ambisius” atau “obsesi berlebihan.” Padahal, salah satu kunci sukses penting masa kini adalah memiliki ambisi diri untuk menghadapi mega competition (globalisasi) dan kemajuan teknologi yang semakin modern.

Sangat jarang kita menemukan ambisi besar dalam diri para mahasiswa. Cara menjalani karier sebagai mahasiswa pada umumnya sama, yaitu semua mahasiswa berharap studinya bakal mengantarkan mereka menjadi orang sukses di masa depan. Akan tetapi, pada kenyataannya hanya sedikit jebolan kampus yang menjadi “orang-orang sukses”. Banyak dari mereka, setelah susah payah menjalani karier sebagai mahasiswa, tidak mampu menjalani karier sebagai manusia dewasa, dalam persaingan hidup yang semakin berat. Mengapa? Karena hanya sedikit yang benar-benar mau dan mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang bagaimana mendayagunakan potensi diri menjadi pribadi sukses.

Potensi diri mesti dikembangkan dari dalam diri sendiri, oleh diri sendiri, terhadap diri sendiri. Hal ini tidak muncul dari kampus, tetapi dari diri Anda sendiri.

Dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 60 persen lulusan perguruan tinggi menganggur.

Fokus pendidikan tinggi perlu segera diubah dari akademis ke vokasi.

Lapangan kerja rata-rata hanya menyerap 37% lulusan perguruan tinggi.

Jumlah lulusan mahasiswa program diploma/sarjana lebih dari 300.000 orang per tahun. Sedangkan jumlah mahasiswa vokasi pada tahun 2006 hanya sebanyak 1.256.136 orang. Pendidikan vokasi justru kekurangan lulusan untuk disalurkan ke dunia kerja.

Sudah seharusnya pemerintah lebih memperhatikan pendidikan vokasi. Penyelenggaraan pendidikan vokasi butuh dana besar, terutama untuk praktikum mahasiswa agar terampil.

Perguruan tinggi perlu membekali mahasiswanya dengan soft skill terutama attitude serta keterampilan wirausaha. Kedua hal itu sangat berguna bagi mahasiswa setelah lulus.

Kalangan pekerja di negara kita masih didominasi lulusan SD. Kualitas kaum pekerja kita masih harus ditingkatkan dari segi pendidikan.

Bila semua mahasiswa ingin menjadi karyawan seusai studi kampus, siapa yang akan menyediakan lapangan kerja? Sedangkan persaingan para fresh graduate yang semakin ketat malah membuat gaji karyawan menjadi tidak kompetitif lagi.

Bagaimana cara anda menyiasati persaingan untuk mendapatkan pekerjaan? Para mahasiswa menjawab: “Belajar sebaik-baiknya agar lulus dengan nilai yang memuaskan.

Tentu saja mereka benar. Namun, yang membuat seseorang diterima dan memiliki jenjang karier yang bagus bukan semata-mata nilai-nilai akademik tersebut.

Tidak banyak mahasiswa yang berani mempersiapkan sukses bagi dirinya sendiri jauh-jauh hari. Mereka terjebak oleh perangkap nilai. Terlalu banyak doktrinasi bahwa lulusan kampus akan mendapatkan tempat kerja yang lebih baik.

Tindakan apapun yang Anda lakukan pasti akan mempengaruhi alam. Besar atau kecil, satu maupun serentetan.

Alam bereaksi spontan atas tindakan manusia, sementara manusia memiliki kesempatan untuk memikirkan apa reaksi yang akan diambilnya terhadap kejadian alam.

Di era hyper technology dan globalisasi, semakin sedikit lapangan kerja bagi mereka yang tidak memiliki kelebihan. Para akademikus mesti segera keluar dari kotak pemikiran masa lalu dan memikirkan kecakapan-kecakapan bar demi sukses masa depan.

Kebanyakan kampus menjadi puncak himalaya yang sangat indah bila dilihat dari jauh, tetaapi penuh hutan belukar di sepanjang pendakian dan badai salju di puncak yang membuat sedikit orang mampu mendaki sampai puncak.

Sekolah-sekolah tinggi yang berbiaya mahal itu juga lebih banyak menghasilkan lulusan-lulusan yang berkarier atau berkiprah tidak sejalan dengan bidang studinya. Sangat sedikit dari kita para lulusan kampus yang berkarier di tempat-tempat yang sesuai dengan apa yang kita pelajari di bangku kuliah.

Kampus telah bergeser fungsi menjadi tempat formalistik belajar, bukan tempat mempelajari kehidupan. Kampus menjadi tempat bagi antarmahasiswa yang mau mengikuti kompetisi nilai, bukan tempat untuk berkompetisi dengan dirinya sendiri.

Anda berada dalam mekanisme belajar demi selembar print-out IPK. Anda, saya, dan teman-teman berada dalam sistem nilai bahwa parameter sukses adalah nilai tinggi, dan parameter gagal adalah nilai rendah, DO atau lulus pas-pasan.

Nilai-nilai akademis lantas menjadi parameter kualitas kampus. Kampus yang menghasilkan lulusan terbanyak dengan nilai-nilai tinggi dipandang sebagai kampus hebat yang populer dan diminati. Kampus bersaing bagaikan perusahaan swasta yang berjuang demi memenangkan persaingan, bukan untuk menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi dalam kehidupan masyarakat luas.

Kampus-kampus masa kini adalah lembaga penyaji nilai-nilai akademik, bukan produsen processor sumber daya manusia dewasa yang berkualitas untuk kehidupan nyata. Kurikulum pendidikan tinggi belum disusun untuk menciptakan pribadi-pribadi mahasiswa yang utuh dengan pembentukan karakter dan konsep diri.

Kampus tidak berbuat banyak untuk mengupayakan pembentukan karakter yang dapat menumbuhkan sikap mental apresiatif. Maka tidak heran banyak fresh graduate berdaya juang rendah.

Rajin-rajinlah melihat dunia luar. Anda akan menyadari bahwa banyak kesenjangan antara realitas dan pelajaran di kampus. Anda akan menemukan begitu banyak orang sukses yang bukan semata-mata menjadi sukses karena prestasi nilai-nilai akademik.

Ada anggapan bahwa pembentukan karakter mental “diharapkan” terjadi secara alami dalam proses pembelajaran selama mengikuti studi. Harapannya selama mengikuti studi kita terlibat dalam interaksi sosial baik horizontal maupun vertikal. Harapan seperti itulah yang membuat sikap mental kita sangat tergantung oleh bentukan alami lingkungan semasa proses pendidikan.

Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga hasil ujian adalah dewa penentu kecerdasan akademis yang tentunya tidak menjadi indikator kesuksesan dalam kehidupan pascakampus.

Lingkungan menyajikan begitu banyak menu pilihan yang tampak lebih menarik daripada pilihan sempit yang disodorkan keluarga. Lingkungan itu bisa positif atau negatif, tergantung pada penafsiran dalam diri kita terhadap lingkungan-lingkungan mana yang sesuai atau tidak.

BEBERAPA TIPS BAGI MEREKA YANG MAU MEMASARKAN BUKUNYA SENDIRI


1. Buatlah buku yang berkualitas.

Inilah resep utama dan pertama yang harus ada. Biasanya buku dengan isi yang relevan dengan kondisi terkini, kontroversial, solutif itu cepat laku. Oh, jangan lupa, fisiknya juga harus tahan banting, terutama yang sesuai dengan ongkos mayoritas target.

2. Pemasaran lewat media sosial itu wajib!

Sekarang jamannya media sosial. Trafik tinggi bisa diraih lewat dia. Bisa dibilang “semua” orang sekarang terhubung lewat dia. Media sosial itu pada dasarnya gratis, tapi untuk mendapat “lebih” ya bayar. Facebook Ads misalnya.

3. Jangan asal iklan, tapi pasarkanlah dengan elegan.

Jangan langsung iklan, tapi buatlah dulu suatu interaksi, yang aktif dengan pembaca di medsos. Buatlah konten-konten yang bermanfaat yang diambil dari buku yang Anda tulis. Gunakan konten-konten itu sebagai umpan. Biasanya orang yang penasaran akan membeli versi full-nya. Pasarkan juga buku Anda dengan memperhatikan “prime-time”, format gratisan atau bedah buku berupa audio/video. gampangnya , bangunlah brand terlebih dahulu.

4. Manfaatkan semua channel yang bisa diolah.

Online dan offline, manfaatkan semampu Anda. Yang offline misalnya pemasaran mulut ke mulut dengan kedok spoiler isi buku, pemanfaatan relasi yang punya pangkat atau kedudukan, obrolan santai sambil ngopi dan masih banyak lagi. Yang online sebagian sudah disebut di poin ke-2. Tambahannya: manfaatkan pula media sosial khusus pembukuan seperti Goodreads, AuthorsDen, Shelfari dan forum-forum internet di bagian buku.

Buatlah akun Anda di sana semenarik mungkin dan realistis. Tentunya Anda harus bisa mengelolanya. Jangan cuma buat lalu ditinggal. Poin ke-4 ini penting banget lho untuk memantapkan citra diri Anda sebagai penulis.

5. Jangan lupakan blog!

Blog itu lebih fleksibel dibandingkan website, terutama jika Anda tak pAndai mengurus website. Link dari blog juga bisa lebih cepat menyebar ke lain-lain tempat. Postingan yang teratur pun akan di-index oleh google dan bing. Sangat membantu untuk menaikkan traffic, viewer dan engagement. Dan jangan lupa untuk aktif berinteraksi di blog orang lain ya! Miliki jaringan dan relasi seluas-luasnya!

6. Gunakan e-book sebagai ajang promosi diri dan buku Anda.

Cara ini terbukti efektif banget untuk memancing pembaca. Untuk kasus di Indonesia, efeknya bisa berkali lipat karena orang-orang disini suka gratisan. Buatlah e-book sebagai spoiler, sebagai pintu gerbang bagi para pembaca. Jadi, yang bagus ya buatnya.

7. Sediakan budget khusus untuk iklan berbayar.

Untuk tahap awal bagusnya sewa jasa admin iklan yang terpercaya supaya iklannya bisa sesuai budget dan tepat sasaran.

Tetap kalem dan tenang saat mendapat kritik, cercaan dan cacian, terutama di internet. Selalu jaga akal Anda ya! Dan teruslah maju berkarya!

8. Teruslah menulis!

Teruslah berkarya, teruslah meningkatkan kapasitas diri. Makin ke depan haruslah makin baik. Maju!!!

9. Berpikir dan bertindaklah positif!

Jangan mengecek hasil penjualan terus-terusan, itu bisa bikin stress. Lakuin aja seminggu atau sebulan sekali. Menjual buku itu butuh kegigihan dan kesabaran. Ada proses ya! Nikmati saja proses itu. Jadi berpikir dan bertindaklah positif! Upgrade diri Anda dan tim Anda setiap hari!